KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Sejumlah pekerjaan proyek pembangunan di Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tanjung Jabung Barat tidak pernah beres alias amburadul sejak tahun 2017 lalu.
Hal ini terlihat beberapa proyek besar yang dikerjakan rekanan besar, tanpa ada pengawasan dan terdapat temuan negara. Namun, anehnya pihak bidang Bina Marga selaku Kuasa Pengguna Anggaran di Dinas PUPR malah terus memberikan pekerjaan kepada rekanan yang bermasalah.
Seperti pekerjaan salah seorang rekanan pengerjaan jalan lingkar Roro menggunakan payung PT. Beringin Citra Lestari pada tahun 2017 mengerjakan pekerjaan fisik proyek peningkatan jalan Parit IV – Simpang Sungai Saren – Simpang Teluk Nilau – Pelabuhan Roro tahun 2017 Rp.26 milyar lebih terdapat temuan Rp.2,9 m hanya dibalekkan separo, namun pada tahun 2018 kembali mendapat pekerjaan lanjutan ditempat yang sama dengan nilai Rp.19 Milyar lebih. Begitu halnya, pada tahun 2020 rekanan tersebut dengan menggunakan bendera berbeda mendapatkan kembali pekerjaan 4 jembatan di Seberang Kota dengan nilai fantastis Rp.24,8 milyar.

Belum lagi proyek jalan lintas antar desa di seberang Sungai Pengabuan di jalan Lumahan – Margo Rukun yang dikerjakan awal 2020 yang merupakan proyek dibidang Bina Marga hingga saat tak ada kabarnya, hal tersebut dikeluhkan masyarakat.
Bahkan ada paket proyek pemeliharaan tahun 2020, dengan nilai puluhan milyar, namun anehnya saat ini jalan didalam kota banyak yang rusak.
” Dana proyek pemeliharaan tahun 2020 ini ada puluhan milyar, itu dikelola di Bidang Bina Marga Dinas PUPR, tapi kita lihat jalan dalam kota banyak yang hancur,” ungkap Muhammad Thabroli Ketua BPC HIPMI Tanjung Jabung Barat kepada radardesa.co Rabu (13/5).
Sementara itu, Ketua LSM Petisi Syarifuddin,AR mengatakan jika beberapa pekerjaan proyek di Bidang Bina Marga yang di pimpin Arif Sambudi tidak ada yang beres, tapi aneh ia tetap bertahab jadi kabid.
” Dari 2017 hingga sekarang, beberapa pekerjaan prpyek tidak ada yang beres,” ungkapnya kepada radardesa.co.
Dicontohkannya, pekerjaan jalan lingkar roro sebesar Rp.26 milyar lebih terdapat temuan Rp.2,9 milyar tapi katanya temuan tersebut tak jelas ujung pangkalnya.
” Temuan proyek Rp.2,9 milyar tersebut setahu kami baru dibalekkan separo tapi hingga saat gak jelas ujung pangkal nya,” tandasnya.
Lanjutnya, masih banyak paket pekerjaan proyek yang amburadul di bidang Bina Marga yang dipimpin Arif Sambudi.

” Harusnya Bupati Tanjung Jabung Barat bisa mempertimbangkannya ketidakbecusan anak buahnya dalam bekerja, ini kan jadi membuat nama baik bupati tercemar dimata masyarakat karena tak bisa mewujudkan visi misi bupati,” ungkapnya.
Dikatakannya, selama ini Bina Marga dipimpjn Arif Sambudi banyak hasil pekerjaan proyek jalan dan jembatan yang amburadul, sehingga dirinya bersama beberapa kalangan aktivis di Tanjabbar minta kabid Bina Marga diganti.
” Pekerjaan proyek di Bina Marga selama ini tidak pernah ada yang beres, selain diberikan pekerjaan besar kepada kontraktor bermasalah, makanya kami bersama dengan beberapa aktivis Tanjabbar minta Arif Sambudi diganti,”ungkapnya.(Red)