KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Pasca terdeteksi 5 Karyawan PT.PetroChina terdeteksi Covid-19 dan 4 diantaranya warga Tanjung Jabung Barat berdasarkan rillis tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjabbar Sabtu (18/7). Bahkan, saat ini 4 pasien tersebut diisolasi di ruang isolasi milik PT.PetroChina di Betara yang diluar prosedur penetapan RS penanganan Covid-19 Provinsi Jambi.
Hal ini membuat tanda tanya terkait prosedur protokol kesehatan mengenai penetapan Rumah Sakit rujukan di Provinsi Jambi.
Anggota DPRD Komisi II Syufrayogi Syaiful mempertanyakan rujukan rumah sakit yang resmi yang telah ditentukan protokol kesehatan provinsi Jambi.
“Sampai saat ini kita tidak tahu rumah sakit mana itu dirujuk pasien, kok pihak PetroChina isolasi sendiri. Tanpa mematuhi protokol kesehatan” ujarnya
Padahal, lanjut Yogi rumah sakit rujukan resmi wilayah kabupaten Tanjung Jabung Barat yang telah ditentukan adalah Rumah Sakit Daud Arif Kuala Tungkal. Tidak ada rumah sakit atau puskesmas – puskemas lainnya.
” Rumah Sakit rujukan yang ditetapkan Pemprov Jambi bersama tim Covid-19 kan untuk di Kabupaten Tanjabbar adalsh RSUD KH.Daud Arif, ini kok bisa dirawat sendiri, apakah sudah mengikuti prosedur kesehatan yang tetapkan, atau malah menularkan yang lain, buktinya hanya 1 orang yaitu HW, saat ini jadi 5 orang yang positif,” tutur politisi partai Golkar ini.
Bahkan, untuk mencegah kemungkiban terburuk dan terjadinya penularan ke karyawan lainnya, Yogi dengan tegas meminta pemerintah daerah kabupaten Tanjung Jabung Barat menutup sementara operasi pihak perusahaan PetroChina selama 14 hari kedepan.
“Itu tidak patuh terhadap protokol kesehatan yang ditetapkan Pemprov dan tim gugus tugas penanganan Covid-19 provinsi Jambi, kita minta Pihak Pemkab tegas. Surati pihak perusahaan PetroChina tutup 14 hari,” tegasnya.
Sebab,jika ini dibiarkan jika tidak ada kesiapan dari pihak PetroChina dalam penanganan Covid-19 ini, akan terjadi penularan kepada seluruh karyawan dan jelas hal tersebut akan membebani data penanganan Covid-19 di Tanjabbar.
” Beberapa hari kita sudah tenang, karena pasien positif Covid-19 sudah sebagian sembuh, tapi cluster PetroChina ini menambah daftar penambahan cluster terbaru dan tentunya nama Tanjabbar yang dibawa,”tandasnya.
Tak hanya itu, Mantan Ketua DPD KNPI Tanjabbar ini juga menyarankan kepada Tim Gugus Tugas setempat untuk melakukan rapid test kepada seluruh karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Dirinya khawatir, nanti akan menularkan karyawan lainnya dan akan menyebar.
” Tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kabupaten Tanjabbar juga harus sigap, segera koordinasi lakukan rapid tes untuk seluruh karyawan PT.PetroChina, ” ungkapnya.
Sayangnya, hingga berita ini diturunkan pihak Humas PT.PetroChina belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut, bahkan saat dihubungi via WhatsApp nya juga tidak dijawab. ( dul).