KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Mungkin warga Tanjung Jabung Barat tak asing lagi dengan Program Gerakan Pembuatan Kompos dari bahan limbah lahan yang tenar dengan Program GAS POLL yang dimotori Kapolres Tanjab Barat.
Hal tersebut, sebagai antisipasi dan solusi kebakaran hutan dan lahan, sebab masyarakat bisa memanfaatkan limbah lahan sebagai barang yang produktif dan bernilai ekonomis, sehingga limbah lahan tak perlu lagi dibakar.
Ternyata, pertama kali penemu program tersebut adalah Kepala Desa Makmur Jaya, Kecamatan Betara, Ali Sadikin.
Kepala Desa Makmur Jaya, Ali Sadikin saat dikonfirmasi awal penemuannya mengatakan jika sebenarnya program pengolahan pupuk kompos dari limbah lahan tersebut sudah lama diterapkan di Desa Makmur Jaya.
” Sebenarnya masyarakat Makmur Jaya sudah melakukan pengolahan pupuk kompos dari limbah lahan tersebut. Namun, katanya belum terkenal seperti saat ini,” ungkapnya kepada radardesa.co Selasa ( 11/08).
Pengolahan pupuk kompos tersebut, awalnya kata Ali ia ketahui saat mengikuti pelatihan di salah satu lembaga saat itu, yang kemudian ia praktekkan di desanya.
” Pasca saya ikut pelatihan saya praktekkan, tapi gak semua masyarakat mau ikut yang saya lakukan,”ujarnya.
Disinggung mulai kapan pengolahan pupuk kompos tersebut dipadukan dengan program Gas Poll milik Kapolres Tanjab Barat? Ali bercerita saat itu Kapolres mempunyai program sambang desa, kebetulan Desa Makmur Jaya menjadi salah satu tujuan Kapolres.
” Waktu Kapolres nginep dirumah warga Makmur Jaya, Kapolres ikut aktivitas warga dan ikut menyangkul tanah milik warga, nah waktu itu, Kapolres heran tanahnya kok gembur, dan nanya ini pake pupuk ya? dijawab warga ya itu menggunakan pupuk kompos,” ujarnya.
Singkat cerita, lanjut Kades akhirnya Kapolres ketemu dengannya dan bercerita terkait kebakaran lahan, saat itu ia menawarkan solusi dengan sosialisasi limbah lahan yang bisa dijadikan pupuk kompos.
” Waktu itu langsung direspon Kapolres dan akhirnya dijadikan program Gas Poll, tapi itu sudah dipadukan dengan inovasi milik Kapolres, bukan ide saya semata. Intinya dipadukan antara penemuan saya dengan Kapolres,” ujarnya.
Dijelaskannya, memang pengolahan pupuk kompos dengan media limbah lahan ini menjadi solusi, bagi masyarakat agar tak lagi membakar lahannya pasca menebas, sebab katanya limbah lahan mulai dari rumput, pelepah sawit, ataupun dami padi bisa dijadikan pupuk kompos ini.
” Semua bisa diolah, baik limbah lahan perkebunan dan pertanian jadi gak usah dibakar lagi, hasilnya juga sangat bermanfaat bagi perkebunan dan pertanian,” jelasnya. (dul).