KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Jalan lintas Pengabuan – Senyerang hingga batas Riau Desa Lumahan menjadi janji politik Zumi Zola yang tertuang dalam RPJMD 2016 – 2021.
Namun, karena Zumi Zola yang terpilih menjadi Gubernur Jambi yang terdzolimi hingga tersandung masalah hukum, membuat pembangunan jalan lintas Pengabuan-Senyerang tersebut harus terhenti dan menjadi keluhan mendasar bagi masyarakat sekitar.
Hal inilah, menjadi pemikiran mantan anggota DPRD Provinsi Jambi dari Fraksi PAN, Alam Sukisman ikut mendukung mati-matian Pasangan Cek Endra-Ratu.
Menurut Alam Sukisman, seharusnya jalan lintas Pengabuan- Senyerang dibangun dari dana provinsi Rp.50 milyar pertahun, sehingga dalam waktu lima tahun tuntas dengan jumlah dana Rp.250 milyar.
” Harusnya dalam 5 tahun ini tuntas pembangunan jalan lintas Pengabuan- Senyerang tuntas dan setiap tahun dianggarkan Rp.50 milyar pertahun, namun belakangan pasca Zumi Zola terdzolimi tidak dilanjutkan sesuai RPJMD adapun hanya alakadarnya,” tutur politisi kawakan PAN kepada radardesa.co Sabtu (19/09).
Oleh karena itu, kata Alam sebagai orang yang pernah dibesarkan Zulkifli Nurdin dalam politik ini, dirinya merasa terpanggil membantu pasangan CE -Ratu karena sebagai balas budi.
” Ya walaupun saya masih di PAN, saat ini saya merasa terpanggil ikut memenangkan CE- RATU, karena saya selama menjadi anggota DPRD baik Kabupaten maupun Provinsi tak lepas dari almarhum Pak Zulkifli Nurdin. Makanya saat ini ketika Hj.Ratu Munawaroh maju mendampingi Cek Endra saya siap membantu dan ini adalah balas budi saya, walau dalam dunia politik tak pernah mengenal siapa menjadi pahlawan, tapi mengenal balas budi,” jelasnya.
Namun demikian, selaku politisi dirinya tetap menyampaikan keluhan masyarakat salah satunya adalah kelanjutan jalan lintas Pengabuan-Senyerang. Dan ini nantinya akan dikawal saat pasangan CE – Ratu memimpin Jambi ke depan,” ujarnya.
Tak hanya itu saja, kata Alam ia juga akan memperjuangkan anggaran yang menjadi kewenangan Provinsi di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, seperti jalan KM 72, perujukan pasien RSUD Daud Arif yang gawat darurat yang selalu penuh di RSUD Mattaher dan lainnya.
” Intinya hal ini yang akan saya kawal dan ini menjadi komitmen CE – Ratu nantinya. Makanya saya siap habis-habisan membantu beliau untuk di Kabupaten Tanjabbar, ” ujarnya.(dul).