KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Proyek Revitalisasi Pasar parit 3 yang dibangun melalui dana APBN di Kementrian Perdagangan senilai Rp.2,2 milyar saat ini sudah banyak yang retak.
Proyek yang dikerjakan CV Adipati Agung pada tahun 2020 ini, terdapat sejumlah keretakan di dinding bangunan khususnya yang terlihat di bagian belakang bangunan yang menghadap ke Sungai Pengabuan tersebut.
Pantauan radardesa.co dilokasi kesetaraan tersebut sebagian sudah di tambali rekanan dengan dempol, namun masih ada bagian yang terlihat keretakan tersebut.
Selain itu, dibagian lantai nya juga terlihat ada keramik yang tidak di pasang nat, terlihat juga dengan jelas resplang yang hanya di sambung dengan menggunakan papan.
Padahal bangunan yang menghabiskan dana Rp.2,2 ini harusnya dikerjakan lebih profesional. Sebab hal tersebut merupakan dana APBN.
Kepala Dinas Koperindag Kabupaten Tanjung Jabung Barat Syafriwan,SE saat dikonfirmasi mengatakan jika proyek revitalisasi pasar Parit 3 ini merupakan berasal dari dana APBN tahun 2020 dan sudah dibayarkan 100 persen kepada rekanan yakni CV.Adipati Agung.
” Itu dana APBN tahun 2020 sebesar Rp.2,2 milyar dan itu sudah dibayarkan sebesar 100 persen,” ungkapnya kepada radardesa.co Kamis (11/02).
Dikatakannya, ia juga mendengar keluhan dari beberapa warga terkait pekerjaan proyek tersebut yang kabarnya pekerjaannya bermasalah.
” Makanya kemarin kita cek bersama rekanan, memang ada bagian yang retak dan kita pinta rekanan memperbaiki, sebab saat ini masih Dalam masa perawatan,”ungkapnya.
Saat ini, lanjut Syafriwan pihaknya masih menunggu hasil audit BPK, sebelum proyek tersebut diserahkan ke Pemkab Tanjabbar.
” Kita masih menunggu audit sebelum pekerjaan kita serahkan,” ungkapnya.
Syafriwan juga meminta rekanan dari CV.Adipati Agung agar memperbaiki pekerjaan bangunan pasar yang bermasalah.
” Kita pinta rekanan agar segera perbaiki sebelum diaudit,sebab ini proyek APBN jangan dikerjakan asal,”himbaunya.(dul)