KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Sebentar lagi jabatan DR.Ir.H.Safrial Ms sebagai Bupati Tanjung Jabung Barat akan berakhir yakni tanggal 17 Februari mendatang. Namun anehnya disisa jabatan yang tinggal sepekan, ratusan proyek APBD mulai ratusan juta hingga puluhan milyar sudah tayang di website LPSE yang berasal dari anggaran Dinas Perkim dan Dinas PUPR Tanjabbar
Dari informasi yang berhasil dihimpun, ada sebanyak lebih dari 120 paket pekerjaan ditayangkan pada Jumat malam (5/2/21). Sementara berikutnya menyusul ratusan paket proyek diluncurkan di Dinas PUPR Tanjabbar.
Sayangnya, Plh Dinas Perkim Tanjabbar, HM.Arif justru mengaku tidak tahu-menahu terkait tayangnya ratusan proyek di Dinas Perkim.
“Saya lagi di Jakarta. Jadi tidak tahu soal itu,” ujarnya ringkas kepada awak media.
Sebelumnya, Akibat lambannya tayang pekerjaan proyek APBD ini membuat sejumlah pejabat penting di lingkup Pemkab Tanjabbar dicopot dari kursi jabatannya. Pencopotan mulai dari Kadis Perkim Cipto Hamonangan, hingga dua pejabat ULP Pengadaan Barang dan Jasa, Ilmardi dan Reza Pahlevi.
Sekda Tanjabbar, Agus Sanusi dikonfirmasi mengungkapkan alasan pencopotan karena para pejabat tersebut dinilai tidak bisa menerjemahkan dengan baik kemauan bupati Safrial.
Meski tidak dibantah Agus Sanusi jika hal tersebut mengangkangi surat edaran Kemendagri terkait larangan penggantian pejabat 6 bulan menjelang masa jabatan bupati berakhir dan 6 bulan setelah bupati baru dilantik.
“Yang jelas kalau menurut saya SK Bupati terkait pergantian pejabat itu sah,” kata Sekda Tanjabbar Agus Sanusi.
“Selagi SK nya Bupati ada, saya pikir legal (sah). Karena aturan tidak bisa berlaku surut ke belakang,” kata Sekda Tanjabbar, Agus Sanusi.
Terkait pernah dibatalkannya 90 paket di masa Dinas Perkim dipegang oleh Kadis Perkim Netty Martini, Sekda mengaku tidak begitu paham. “Kalau soal itu saya tidak tahu,” tegas Sekda.
Sementara itu, di luar kewenangan dinas terkait, dari informasi yang berhasil dihimpun, beberapa oknum, berinisial TR, BR dan SN serta beberapa oknum lainnya dikabarkan diduga kuat memanfaatkan kelemahan dan ketidaktahuan pejabat dinas terkait yang baru saja dilantik menduduki kursi jabatan itu dengan bergerilya menjadi calo menjajakan jual beli paket proyek. (Dul)