Tak Bayar Ganti Rugi, Warga Mekar Jaya Stop Pekerjaan PT Jadestone Energy Lemang
KUALATUNGKAL, RADARDESA.CO — Sejumlah masyarakat Kelurahan Mekar Jaya menghentikan pekerjaan PT Jadestone Energy Lemang Pte. Ltd yang melakukan pemasangan pipa gas di sepanjang jalan lintas Kualatungkal- Jambi Kelurahan Mekar Jaya dalam beberapa hari ini.
Penyetopan ini dilakukan warga akibat PT Jadestone Energy Lemang Pte. Ltd tidak membayar ganti rugi tanah dan tanaman di Kelurahan Mekar Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Salah seorang Warga RT 1, Kelurahan Mekar Jaya, Udin mengatakan pekerjaan itu baru bisa dilanjutkan melintas wilayah RT nya setelah pembayaran dilakukan atas ganti rugi tanaman, tamah dan sejumlah toko yang ada disekitar pekerjaan.
“Kami larang untuk melintasi area RT 1, kami juga sudah berkoordinasi dengan Desa Bungo Tanjung dan Bram Itam,” katanya.
Pihaknya menghentikan itu semua karena belajar dari RT 3 yang sudah dilalui dan dilakukan pengerjaan pipa gas tidak dibayarkan hanya janji semata.
“Di RT 3 itu ga ada dibayar, cuman dijanjikan sampai pekerjaan selesai tapi tidak juga dibayar,” ungkapnya.
Selain tananam, dan tanah ganti rugi atas toko juga dan bengkel yang beroperasi harus dilakukan terlebih dahulu. Jika dibiarkan melakukan pemasangan terlebih dahulu ditakutkan tidak dibayar seperti RT 3.
“Ada toko dan bengkel juga, otomatis kalau penggalian terjadi kan tanahnya dinaikan dan jadi debu itu menganggu toko toko dan bengkel itu,” ujarnya.
Pekerjaan Pipa Gas Milik PT Jadestone Energy Lemang Pte. Ltd dikerjakan oleh subkontraktor PT JGC Indonesia dan sejumlah subkon lainnya yang ada di Jalan Lintas Kuala Tungkal – Jambi itu.
“Beberapa kali kami rapat hanya dijanjikan akan disampaikan tapi sampai sekarang ga ada kejelasan.” Tandasnya.
Sementara itu, Ketua RT 1 Kelurahan Mekar Jaya, Jainuri mengaku kecewa dengan ulah PT Jadestone Energy Lemang Pte. Ltd. Beberapa kalj rapat hanya datang anak buahnya. Sedangkan yang diinginkan masyarakat pihak perusahaan agar ada kejelasan.
“Datang di catat gitu terus,kemarin kita minta semua catatan itu. Karena di RT sebelah juga dicatat tkdak dibayarkan juga,” sebutnya.
Pihaknya akan demo lebih besar lagi jika pihak perusahaan tidak ada kejelasan dan pihaknya akan melarang penggalian dilanjutkan.
“Kita akan tutup tetap, karena perusahaan tidak jelas, panjang pipa yang melawati di RT 1 sepanjang 1200 meter,” tutupnya. (Mj/rie).