Radar Desa
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik
No Result
View All Result
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik
No Result
View All Result
Radar Desa
No Result
View All Result
Home Opini

Ratu Munawaroh, Edi Purwanto dan Kultur PDIP

3 November 2020
in Opini, Radar Politik
0
Ratu Munawaroh, Milenial dan Blunder PDIP

Nurul Fahmy

3
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Nurul Fahmy*

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampaknya memasuki masa pikun. Tingkah lakunya aneh dan sering lupa dengan apa yang sudah diperbuatnya, sejarah yang membentuknya dan massa yang memilihnya; wong cilik. KBBI menyebutkan, pikun salah satunya disebabkan faktor usia.

Belakangan ini pernyataan-pernyataannya selalu menimbulkan kegaduhan karena dinilai menyakiti hati banyak orang. Pekan kemarin, Megawati menanyakan sumbangsih milenial. Akhir pekan ini dia menyebutkan banyak ibu muda yang kekurangan gizi karena keseringan mengkonsumsi mie instant

Menurut Mega, demo anak muda, mahasiswa, milenial kini cenderung anarkis, rusuh. Gerakan moral yang diinisiasi kelompok, semisal KAMI, itu hanya berorientasi kekuasaan. Pernah dia bilang, kalau punya anak jangan disuruh berpolitik. Padahal pada akhirnya PDIP terang-terangan mengusung anak menantu Jokowi maju dalam pilkada Solo dan Medan.

BacaLainnya

Ditetapkan Terpilih, Hamas-Apri Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat

Usai Ditetapkan Sebagai Calon Terpilih, Ini Kata Anwar Sadat

2 Bulan Kosong, Ini Calon Ketua DPRD Tanjabbar

Bukan hanya menyakitkan hati, pernyataan Megawati bahkan pernah dianggap menista agama Islam. Dan karenanya dia dilaporkan ke Bareskrim Polri. Pidatonya di acara HUT ke-44 PDIP pada 2017 dinilai menyinggung umat. Meski kemudian laporan itu tak jelas nasibnya sampai kini.

Usai berkata-kata apa saja, seperti biasanya, Megawati langsung menepuk dada, seraya berkata, : “saya dulu, kami dulu, ayah saya dulu, Bung Karno dulu,“. Pokoknya semua yang dia lakukan dulu, di masa silam, itulah hal ideal. Dia juga sesumbar bahwa meski dibully, survei PDIP tetap tinggi.

Dia sepertinya lupa bagaimana massa banteng di masa lalu. Disaat-saat momen tertentu, massa banteng juga anarkis. Seperti menyerang kantor media. Dia seperti lupa bagaimana PDIP kerap demo mengkoreksi pemerintahan yang berkuasa dengan dalih keadilan dan kesejahteraan rakyat. Demo tersebut, bagi yang paham, tidak lebih sebagai upaya mendegradasi pemerintahan yang sah, dengan orientasi merebut kekuasaan juga.

Dan dalam kultur PDIP, para kader biasanya akan selalu melakukan pembelaan kepada Sang Ketua Umum termasuk anaknya, Puan Maharani. Meski mereka juga paham banyak pernyataan Megawati yang kadang ngawur.

Kultur membela itu sepertinya memang menjadi kewajiban para kader PDIP, selain diperintah Mega. Tampaknya bagi mereka, sesuatu yang keluar dari PDIP, entah pernyataan atau tindakan, harus dibela, diperjuangkan mati-matian.

***

Kultur demikian itulah agaknya yang membentuk Edi Purwanto. Ketua DPD PDIP Provinsi Jambi ini tampak sekali mewarisi kultur dan ideologi PDIP. Bahkan Edi bisa dibilang sebagai anak ideologis Megawati. Pidatonya berapi-api. Selalu mengatasnamakan rakyat, wong cilik dan piawai bersilat lidah.

Dalam sebuah pernyataannya baru-baru ini di media online, Edi kembali sesumbar bahwa manuver-manuver elit PDIP tidak akan berpengaruh apa-apa bagi partainya, termasuk terhadap elektabilitas Calon Wakil Gubernur Jambi Ratu Munawaroh yang diusung PDIP.

Dengan “angkuh” dia menyatakan, lebih banyak yang suka PDIP ketimbang yang tidak suka. Dia seperti menganggap kritik sebagai kebencian, dan upaya kampanye hitam bagi partainya. Dia menyatakan PDIP kenyang dengan hal-hal seperti itu. Kenyang dengan stigma partai yang antiislam dan komunisme.

Edi mengatakan, PDIP punya basis pemilih ideologis yang ril, kader dan simpatisan. Buktinya Pemilu 2019 lalu, PDIP menang di nasional dan di Provinsi Jambi. Dengan menyatakan itu Edi Purwanto seperti lupa bahwa pileg tidak sama dengan pilgub dan bahwa PDIP tidak pernah menang pilgub di Jambi.

***

Demikianlah, kultur seperti itu jelas sekali tidak cocok bagi calon wakil gubernur Jambi Ratu Munawarah yang diusung PDIP. Dia yang lahir dari keluarga santri yang taat, nahdiyin, memahami ilmu agama secara kaffah, santun, tampak sangat bertolak belakang dengan citra dan image PDIP hari ini.

Kultur politik PDIP sangat bertolak belakang dengan latar belakang Ratu Munawaroh. Dan ini jelas merugikan dia sebagai kontestan pemilu di Jambi. Selain kultur, manuver elit PDIP juga kian memojokkannya. Belum lagi stigma yang melekat pada partai ini.

Amat sangat disayang, Ratu yang memiliki kans besar untuk menang, harus terdegradasi oleh partai yang mengusungnya (PDIP). Partai yang terlanjur dicap dengan berbagai stigma negatif. Banyak orang yang menyukainya akhirnya mundur, memutuskan tidak memilih dia, hanya karena melihat partai yang mengusungnya. Terutama emak-emak dan milenial.

Banyak orang menilai, semua program yang diusulkannya dalam visi-misi, menjadi mentah dengan posisi struktural dia di PDIP yang hanya sebagai petugas partai biasa. Petugas partai, tahulah kita, seberapa besar bisa menentukan langkah politiknya sendiri. Apalagi, di Jambi, Ketua DPRD-nya dari PDIP juga. Yang berwenang mengontrol, mengkoreksi dan mengawasi program-programnya. Melenceng sedikit dari garis dan ideologi partai, tahulah resikonya.

Mungkin kedepan Ratu Munawaroh mesti lebih hati-hati kalau ingin kembali mencalonkan diri sebagai kepala daerah. Masih banyak waktu bagi dia. Masih ada kesempatan untuk kembali mengenali Jambi dan masyarakatnya. Termasuk kembali kepada kulturnya sendiri.

Jambi, seperti yang dia ketahui juga, memiliki pemilih dengan basis keagamaan yang kuat, seperti NU dan Muhammadiyah. Masyarakat Jambi sangat familiar dengan PKB, PKS, PPP, dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang dulu pernah dia besarkan bersama almarhum suaminya, Zulkifli Nurdin.

*) Penulis adalah Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Provinsi Jambi 
(*/)

Tags: Opini

Related Posts

Ditetapkan Terpilih, Hamas-Apri Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat
Radar Politik

Ditetapkan Terpilih, Hamas-Apri Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat

23 Januari 2021
379
Usai Ditetapkan Sebagai Calon Terpilih, Ini Kata Anwar Sadat
Radar Politik

Usai Ditetapkan Sebagai Calon Terpilih, Ini Kata Anwar Sadat

23 Januari 2021
255
2 Bulan Kosong, Ini Calon Ketua DPRD Tanjabbar
Radar Politik

2 Bulan Kosong, Ini Calon Ketua DPRD Tanjabbar

22 Januari 2021
426
KPU Tanjabbar Tetapkan Anwar Sadat- Hairan Sebagai Pemenang Pilkada Tanjabbar
Radar Politik

KPU Tanjabbar Tetapkan Anwar Sadat- Hairan Sebagai Pemenang Pilkada Tanjabbar

21 Januari 2021
295
Menang Pilgub Jambi, Tim Haris-Sani Serentak Ganti Profil
Radar Politik

Jelang Sidang di MK, Pasangan Haris-Sani Resmi Ajukan Diri Sebagai Pihak Terkait

18 Januari 2021
329
Pinta Masyarakat Jangan Takut Divaksin, Rocky: Rasanya Seperti Disuntik Biasa
Radar Politik

Pinta Masyarakat Jangan Takut Divaksin, Rocky: Rasanya Seperti Disuntik Biasa

14 Januari 2021
712
Next Post
Kunjungan Tim Media ke Bangko, Umar : Wo Haris Orang Tua Kami

Kunjungan Tim Media ke Bangko, Umar : Wo Haris Orang Tua Kami

Silaturahmi ke Tangkit, Cawagub Abdullah Sani Jelaskan Apa Itu Dumisake

Silaturahmi ke Tangkit, Cawagub Abdullah Sani Jelaskan Apa Itu Dumisake

Ceramah Abdullah Sani di Mendahara Ilir Tanpa Bicara Politik

Ceramah Abdullah Sani di Mendahara Ilir Tanpa Bicara Politik

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

loading...

POPULER

  • Gaji BPD Naik 20 Persen, Tahun Ini Kades, BPD Dapat Gaji 13 dan 14, Ini Besarannya

    Gaji BPD Naik 20 Persen, Tahun Ini Kades, BPD Dapat Gaji 13 dan 14, Ini Besarannya

    4621 shares
    Share 1848 Tweet 1155
  • 9 Langkah Penyusunan RKPDes Tahun 2020

    1880 shares
    Share 752 Tweet 470
  • Mau Jadi Pendamping Desa? Ini Tugas Terbaru Pendamping Desa sesuai Permendesa 18 tahun 2019

    1835 shares
    Share 734 Tweet 459
  • Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RPJM Desa

    1551 shares
    Share 620 Tweet 388
  • Ternyata Di Bungo Ada Kebun Ganja, Ini Identitas Pemilik dan Alamatnya

    1447 shares
    Share 579 Tweet 362
Radar Desa

© 2020 Radar Desa - Developed by Tim IT RD

Portal Berita Desa I PT.Radar Delta Nusantara

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Media Patner

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik

© 2020 Radar Desa - Developed by Tim IT RD