Radar Desa
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik
No Result
View All Result
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik
No Result
View All Result
Radar Desa
No Result
View All Result
Home Opini

Pilkada dan Pandemi

Musri Nauli*

15 Desember 2020
in Opini
0
Musri : Masyarakat Butuh Gubernur dengan Fisik Prima, Jadi Harus yang Muda
10
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Berkat karunia Tuhan, Pilkada berlangsung dengan damai dan aman. Rakyat tetap berduyun-duyun ke TPS. Menggunakan haknya untuk memilih.

Ditengah berbagai seruan dan kekhawatiran pandemic dengan dilaksanakan pilkada, kabar dari negara begitu menggembirakan.

Pilkada serentak di 9 Provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota berhasil dilalui. Padahal semula ada kekhawatiran, Pilkada akan menimbulkan cluster baru. Cluster pilkada.

Disampaikan langsung oleh Menko Polhukam, negara mengabarkan ternyata kekhawatiran timbulnya cluster Pilkada tidak terjadi.

BacaLainnya

Efek Domino Desa Wisata

PEMIMPIN MUDA

THE REAL WINNER PILKADA JAMBI 2020 (5)

Ditengah disiplin berbagai pihak dengan tetap menggunakan masker, cuci tangan sebelum memasuki TPS, menggunakan sarung tangan selama di TPS akhirnya pelaksanaan pilkada dilalui dengan sukses.

Bahkan tingkat partisipasi public justru meningkat. Dari 69,02 % (2015) justru naik menjadi 75,82 %. Angka partisipasi public diatas Amerika.

Dengan disiplin protocol kesehatan, disiplin seluruh lapisan masyarakat, tingkat partisipasi yang tinggi membuyarkan kekhawatiran sebagian kalangan.

Lalu mengapa ditengah pandemic justru tingkat partisipasi public meningkat ?

Semula ada kekhawatiran, pandemic membuat masyarakat menjadi takut untuk datang TPS. Kekhawatiran yang membuat pilkada justru akan menjadi “ajang” yang tidak diminati masyarakat.

Namun ditengah kekhawatiran, tiba-tiba seruan istri saya kemudian membuat saya menemukan jawabannya.

Ya. Bagi masyarakat, hajatan politik – terlepas Pilpres atau pileg, sebagai proses politik ditangkap masyarakat sebagai “prosesi sosial’. Mempunyai makna dan relasi sosial. Sebagai bentuk interaksi masyarakat dalam kehidupan sosial sehari-hari.

Makna yang jarang ditangkap oleh lapisan elit ataupun kelas menengah.

Sebagai “prosesi sosial”, lihatlah bagaimana dukungan dari masyarakat terhadap hajatan apapun.

Entah pilkades. Apalagi pilkada, pileg dan pilpres.

Bukankah kita sering melihat tayangan televisi ataupun media cetak yang mengabarkan “kesibukan panitia”. Mempersiapkan TPS sebaik mungkin.

Entah dengan mempersiapkan TPS kayak “kondangan”. Panitia juga berpakaian rapi.

Dibeberapa tempat bahkan tidak sungkan-sungkan menggunakan pakaian adat.

Panitia juga sering mengimbau masyarakat untuk memilih. Entah dengan keliling rumah, memasang poster di berbagai sudut ataupun seruan yang disampaikan disela-sela usai jumatan.

Dukungan public terhadap pelaksanaan hajatan politik haruslah ditangkap sebagai dukungan masyarakat terhadap pelaksanaan pilkada, pileg ataupun pilpres. Sebagai bentuk partisipasi masyarakat yang harus dipandang sebagai “relasi sosial”. Bukan semata-mata urusan politik.

Sekali saja kita gagal menangkap potret dari dukungan masyarakat, maka semakin jauh kehidupan sosial yang terjadi ditengah masyarakat. Dan semakin sulit kita menangkap potret kehidupan ditengah masyarakat.

Dan itu sedang terjadi dan menjangkiti kelas menengah di Indonesia. Menangkap gejala-gejala sosial dari sudut ruang di kelas ber-AC. Namun gagal menangkap “gejala-gejala sosial” yang tengah terjadi.

Dan saya kemudian percaya. Semakin kita melangkah keluar rumah, maka gejala-gejala sosial begitu menggembirakan. Sekaligus membungkam mulut para kelas menengah yang “sok tahu” tentang kehidupan sosial yang terjadi disekitar mereka.

*) Direktur Media Center dan Opini Publik Haris-Sani

Tags: Covid-19Opini

Related Posts

Efek Domino Desa Wisata
Opini

Efek Domino Desa Wisata

8 Januari 2021
24
Musri : Masyarakat Butuh Gubernur dengan Fisik Prima, Jadi Harus yang Muda
Opini

PEMIMPIN MUDA

5 Januari 2021
13
Cerita Pulau Berhalo
Opini

THE REAL WINNER PILKADA JAMBI 2020 (5)

21 Desember 2020
10
PERJALANAN BETUAH (1)
Opini

KOBOY KEHILANGAN KUDO

18 Desember 2020
10
Cerita Pulau Berhalo
Opini

DIRIGEN

17 Desember 2020
6
Cerita Pulau Berhalo
Opini

Al Haris-Sani The Real Winner Jambi 2020

15 Desember 2020
8
Next Post
Peradi Jambi Ucapkan Selamat Kemenangan Al Haris-Sani

Peradi Jambi Ucapkan Selamat Kemenangan Al Haris-Sani

Menang Pilgub Jambi, Tim Haris-Sani Serentak Ganti Profil

Sah! Al Haris Sang Birokrat dan Abdullah Sani Sang Kiyai, Menang Pilgub Jambi

Cerita Pulau Berhalo

Al Haris-Sani The Real Winner Jambi 2020

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

loading...

POPULER

  • Gaji BPD Naik 20 Persen, Tahun Ini Kades, BPD Dapat Gaji 13 dan 14, Ini Besarannya

    Gaji BPD Naik 20 Persen, Tahun Ini Kades, BPD Dapat Gaji 13 dan 14, Ini Besarannya

    4325 shares
    Share 1730 Tweet 1081
  • 9 Langkah Penyusunan RKPDes Tahun 2020

    1803 shares
    Share 721 Tweet 451
  • Mau Jadi Pendamping Desa? Ini Tugas Terbaru Pendamping Desa sesuai Permendesa 18 tahun 2019

    1718 shares
    Share 687 Tweet 430
  • Tahapan dan Tata Cara Penyusunan RPJM Desa

    1464 shares
    Share 586 Tweet 366
  • Mendes Tegaskan Dana Desa Bisa Digunakan Apa Saja

    1394 shares
    Share 558 Tweet 349
Radar Desa

© 2020 Radar Desa - Developed by Tim IT RD

Portal Berita Desa I PT.Radar Delta Nusantara

  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Berita
  • Tentang Kami
  • Media Patner

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • Info Desa
    • REGULASI DESA
    • Siskeudes
  • Berita Daerah
    • Provinsi Jambi
    • Tanjab Barat
    • Tanjab timur
    • Kota Jambi
    • Muara Jambi
    • Sarolangun
    • Kerinci
    • Merangin
    • Bungo
    • Tebo
    • Batanghari
  • Kabar Desa
    • Tokoh Desa
    • BPD
    • Perangkat Desa
    • Musyawarah Desa
    • RKPDes
    • Nasional
    • Pemerintah Desa
    • Suara Warga
  • Desa Membangun
    • Desa Wisata
    • Inovasi Desa
  • Ekonomi Desa
    • Alokasi Dana Desa
    • Dana Desa
  • Fenomena Desa
    • Korupsi
    • Dinamika Desa
  • Mitra Desa
    • Apdesi
    • BKTM
    • PPDI
    • PKK
  • Radar Politik
    • Pilbup
    • Pilgub
    • Partai Politik

© 2020 Radar Desa - Developed by Tim IT RD