RADARDESA.CO – Ribuan desa di Indonesia ikut serta dalam acara Musyawarah Antar Desa Nasional (MADN) yang akan digelar pada 12 Februari 2021 mendatang.
Even akbar ini memiliki gagasan besar dalam rangka membangun jaringan kerjasama antar desa di seluruh Indonesia. Baik itu dalam bidang ekonomi, pemerintahan, sosial, budaya maupun potensi lainnya yang dimiliki tiap desa lainnya.
Sehingga dengan demikian, desa yang kerap kali dipandang sebelah mata, akan bangkit di atas kakinya, dan kokoh dengan berbagai potensi yang dimilikinya.
Baitsul Amri, Kepala Desa Benda, Kabupaten Brebes yang berperan sebagai Ketua Pelaksana Musyawarah Antar Desa dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada Jumat (29/1) menjelaskan bahwa even ini akan menjadi tonggak kebangkitan desa.
Semisal dalam bidang ekonomi dengan terwujudkan Badan Kerjasama Antar Desa yang salah satunya menginisiasi lahirnya BUMDesa Bersama Indonesia.
“Jadi nanti akan terwujud badan kerjasama antar desa, dalam hal ini BUMDesa. Sehingga tercipta jejaring desa yang kokoh,” tandasnya.
Tidak hanya dalam bidang ekonomi, namun kerjasama itu bisa juga dalam bidang budaya, pelatihan, sosial, organisasi dan jaringan serta bidang-bidang lainnya yang berkaitan erat dengan pemerintahan desa.
Namun demikian, bidang ekonomi menjadi salah satu yang menjadi fokus utama dalam penyelenggaraan MADN pertama tersebut.
Baitsul meyakini bahwa ke depannya desa-desa ini dapat saling menopang satu sama lain, saling memperkokoh serta bekerjasama demi mewujudkan pemerintahan dan perekonomian desa yang tangguh.
Misalnya saling bekerjasama dalam hal pemasaran produk yang dikelola BUMDesa, saling mempromosikan potensi-potensi antar desa, atau membangun jejaring BUMDesa.
“Nantinya BUMDesa bersama ini akan menjadi tonggak kebangkitan ekonomi desa. Atas adanya jejaring ini pula harapannya ke depan akan terbuka ruang-ruang investasi di tingkat desa. Sehingga desa bisa maju bersama-sama,” tambahnya.
Senada, Dodiet Prasetyo, Formatur Musyawarah Antar Desa menekankan bahwa wadah ini pada dasarnya hanya merupakan agregator dan konsolidator. Lantaran untuk mewujudkan tujuan besar itu, maka diperlukan wadah yang bisa menjadi wadah bersama dalam menentukan arah dan cita-cita bersama.
Bagaimana tidak, dalam konteks BUMDesa sendiri, mereka bisa tergabung dalam jejaring secara nasional. Sehingga mereka dapat menghadapi tantangan secara bersama-sama, termasuk mencari solusi secara bersama-sama pula. Pada akhirnya tiap-tiap desa dapat berkembang dan saling menguatkan satu sama lain.
Hal itu, tambahnya, akan menjadi pilar penting dalam mewujudkan pembangunan desa itu sendiri, maupun dalam menghadapi tantangan semisal masalah kesejahteraan, kemiskinan maupun isu-isu lainnya yang ada di tingkat desa.
“Kami ingin memberikan wacana bahwa desa-desa ini memiliki potensi investasi, punya kekayaan dan potensi lainnya. Sehingga penting artinya untuk berjejaring dalam sebuah wadah yang bisa memberikan manfaat baik itu secara nasional, kepada pihak swasta, maupun para pihak lainnya,” paparnya.
Adapun Musawarah Antar Desa Nasional ini akan digelar pada 12 Februari 2021 mendatang secara offline dan online. Ribuan desa dari berbagai wilayah di tanah air sudah mendaftarkan diri lewat website musyawarahantardesa.id. Even ini mengusung agenda dalam membentuk Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD). Salah satunya dalam bidang ekonomi dengan pendirian BUMDesa Bersama Indonesia dan peluncuran Pasardesa sebagai platform digital jual-beli produk unggulan desa. (*)
Sumber: tribunnews.com