KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – TIngginya debit air hujan dan meluapnya Sungai Pengabuan yang melintasi Desa Tanjung Paku Kecamatan Merlung, sebanyak 36 KK di desa tersebut harus mengungsi.
Bahkan dari informasi yang media ini himpun, banjir terjadi sejak Kamis 18/11/21) sore, jalan akses keluar masuk ke Desa Tanjung Paku lumpuh total, serta saat ini sejumlah warga harus mengungsi.
Kepala Desa Tanjung Paku Marwanto mengatakan hingga saat ini banjir belum surut dengan ketinggian banjir hingga 1 meter.
“Banjir terjadi sejak Kamis Sore dengan ketinggian mencapai 1 meter, penyebabnya karena Air Sungai Pengabuan meluap ke Jalan hingga Jum’at (19/11/21) malam Air masuk ke Rumah Warga. Selain itu sejak Jum’at kemarin hingga hari ini (Sabtu), akses keluar masuk Desa lumpuh Total,” ungkap Marwanto Kades Tanjung Paku dikonfirmasi, Sabtu (20/11/21) Malam.
Menurutnya, penyebab Banjir imbas dari curah hujan cukup tinggi sehingga Sungau meluap.
“Mungkin juga karena banyak perambahan Hutan dibarengi dengan Replanting Sawit sehingga ketika curah hujan tinggi resapan Air kurang. Padahal sejak beberapa tahun terakhir tidak terjadi Banjir. Baru ini terjadi lagi,” jelasnya.
Marwanto juga mengungkapkan, sementara ini daru hasil laporan Para Ketua RT yang diterima jumlah warga terdampak ada 36 KK.
“Hingga hari ini jumlah warga terdampak dari RT 1, 2, 3, 4 dan 7 ada 36 KK terdampak,” jelasnya.
Terhadap Warga terdampak ini sambung Marwanto, diungsikan ke Tenda seadanya yang didirikan oleh Warga yang tidak terdampak Banjir secara Gotong Royong dan ada juga yang mengungsi ke Rumah keluarga masing-masing.
“Termasuk Rumah saya juga terdampak. Kalau sampai hari ini di Dapur Rumah ketinggian air ada sekitar 1 meter. Saat ini saya mengungsi ke Rumah orang tua,” sebut Marwanto.(*)