RADARDESA.CO, KUALATUNGKAL – Jalan lintas Teluk Nilau – Sungai Rambai putus, akibat hujan lebat yang terjadi beberapa minggu terakhir. Putusnya, jalan lintas ini berada di Parit 6 Desa Sungai Kepayang dan Bon Asin Kelurahan Senyerang.
Putusnya jalan ini, membuat akses ekonomi masyarakat dari berbagai desa di Kecamatan senyerang mandek dan dikeluhkan sejumlah warga.
Pantuan RADARDESA.CO dilapangan. Jalan ini merupakan jalan lintas Provinsi dari Teluk Nilau menuju Desa Sungai Rambai. Saat ini pembangunan jalan milik Provinsi Jambi ini masih di Kelurahan Senyerang belum sampai di wilayah yang rusak tersebut. Jalan ini masih terbuat dari tanah, sehingga jika hujan, jalan ini menjadi becek dan sulit untuk dilewati dengan jalan kaki sekalipun. Karena selain becek, tanah tersebut lengket dan dalam bak kubangan babi.
Salah seorang warga yang sempat RADARDESA.CO temui mengatakan, jika jalan tersebut merupakan jalan lintas antar desa yang berada di Kecamatan Senyerang dan merupakan akses satu-satunya menuju Kecamatan Senyerang.
“Sejak musim hujan jalan tersebut putus dan tidak dilewati masyarakat, yang membawa hasil perekonomian,”ujar Humam kepada media ini kemarin.
Bahkan saat ini, katanya jalan tersebut jika hujan turun, tidak dapat dilewati sama sekali dan tak jarang warga yang terjebak di lumpur tersebut.
“Jalannya hancur nian, kalau hujan begini susah dilewati,”ungkapnya.
Hal yang sama dikatakan Usman tokoh Pemuda Senyerang mengaku, saat ini untuk jalan lintas Teluk Nilau – Sungai Rambai merupakan jalan lintas milik Provinsi Jambi.Lanjutnya ada 2 titik terparah yakni di Desa Sungai Kepayang dan jalan menuju Desa Sungsang.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten dan Wakil Rakyat kita dapat menyuarakan ini, sehingga pemerintah provinsi dapat turun melihat kondisi kami dibawah. Sebab, jika jalan ini dibiarkan akan membuat lumpuh perekonomian rakyat,”pintanya.
Terkait hal tersebut mendapat tanggapan Anggota DPRD Provinsi Jambi H.Abdul Hamid,SH. Menurutnya jalan lintas tersebut tahun 2019 ini dianggarkan Rp.16 Milyar untuk pembangunan jembatan dan jalan rabat beton.
“ Tahun ini anggaran dari provinsi sebanyak Rp.16 Milyar untuk jalan rabat beton dan jembatan,”jelas Ketua DPC PKB Tanjab Barat ini saat dihubungi via ponselnya.
Dikatakannya, tahun 2020 pihaknya bersama anggota DPRD dapil Tanjabbar – Tanjabtim berjuang untuk anggaran tersebut, sehingga pada APBD 2020 dianggarkan Rp.40 milyar untuk lanjutan jalan dan jembatan.
“ Untuk tahun 2020, dari awalnya hanya 19 milyar, akhirnya disetujui Rp.40 milyar untuk anggaran jalan lintas Teluk Nilau – Sungai Rambai tersebut serta pembangunan jembatan, serta ada anggaran perbaikan (pemeliharaan,red) jalan sebesar Rp. 500 juta, yang gunanya untuk memperbaiki jalan -jalan yang berlubang,”ungkapnya.
Terkait keluhan masyarakat Senyerang tersebut, Anggota Fraksi PKB DPRD Provinsi ini berharap bisa dibangun melalui dana tersebut pada tahun 2020 mendatang.” Kita berharap keluhan masyarakat dapat kita tampung, sebab memang pembangunan ini harapan kita diprioritaskan untuk akses perekonomian masyarakat dapat lancar,”pungkasnya. (sah)