KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Efek pandemi Covid-19, tidak saja berimbas pada ekonomi masyarakat, tetapi juga berimbas pada APBD khususnya di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.
APBD Kabupaten Tanjung Jabung Barat tahun 2020 mengalami defisit hingga kurang lebih Rp.400 milyar. Hal ini disebabkan oleh produksi minyak yang mengalami penurunan hingga 58 persen efek pandemi corona saat ini.
Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Rajiun Sitohang, membenarkan jika APBD Tanjabbar tahun 2020 mengalami defisit.
” Iya karena DBH menurun hingga 58 persen,” ujarnya kepada radardesa.co
Rajiun menyebutkan penurunan penerimaan dana bagi hasil dari APBN ke APBD Tanjabbar di luar perkiraan pemerintah daerah, sehingga menjadi salah satu penyebab defisit anggaran.
“Jumlah penurunan DBH hingga Rp.400 milyar, sedangkan APBD Tanjabbar Rp.1,3 triliun,” sebut Rajiun.
lanjutnya, tentunya ini sangat berimbas pada anggaran APBD Tanjabbar, namun pihaknya masih melakukan pembahasan terkait hal ini, apa saja nantinya yang akan dinasionalisasi.
” Kita masih pikirkan, mana saja nantinya yang akan dirasionalisasi dalam APBD 2020,”ungkapnya. ( dul).