KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Polsek dan Bhabinkamtibmas Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat kembali menggelar Program Gerakan Bersama Pengolahan Limbah Lahan Menjadi Pupuk Kompos ( Gas Poll) di Desa Sungai Dualap, Senin (13/07/20).
Pelaksanaan program Gas Poll ini bagian dari Pelaksanaan program Polres Tanjabbar yang di gagas Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur Saputro, SIK, MH, yang memerintahkan jajarannya agar melakukan Pelatihan Lapangan di desa-desa sasaran kelompok tani, masyarakat dan pengelola lahan melalui video singkat edukasi dan Praktik langsung pembuatan pupuk kompos.
Kepala Desa Sungai Dualap Hermanto mengatakan jika dalam pelatihan pembuatan pupuk kompos ini diikuti sebanyak 60 orang dari 7 kelompok tani di desanya.
” Pelatihan pembuatan pupuk kompos ini diikuti sebanyak 60 orang dari 7 kelompok tani yang ada di Desa Sungai Dualap,” ujarnya.
Dikatakan Hermanto, instruksi pelatihan pembuatan pupuk kompos ini sebanyak 4 orang, yang dipimpin langsung Kasubsektor Kuala Betara Aipda Donni Susanto dan BKTM Desa Sungai Dualap Bripka Hendra Gandi dan dibantu 2 BKTM lainnya.
” Instruktur pelatihan pembuatan kelompok tani ini sebanyak 4 orang yang langsunh dipimpin Kasubsektor Kuala Betara Bapak Aipda Donni Susanto dan BKTM Desa Sungai Dualap,” ungkap kades.
Ia selaku kades mengucapkan terima kasih kepada Polri khususnya Polres Tanjabbar dan Polsek Betara yang turun langsung melatih kelompok tani di desanya dalam pembuatan pupuk kompos ini.
” Kami ucapkan terimakasih kepada Polri khususnya Kapolres Tanjab Barat dan Kapolsek Betara yang memiliki program pelatihan pembuatan pupuk kompos dari limbah lahan dan rumput menjadi hal yang bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya.
Hermanto mengatakan program pembuatan pupuk kompos ini merupakan dukungan moril Polri kepada para kelompok tani dan masyarakat desa untuk meningkatkan produktifitas manfaatkan limbah lahan guna kesejahteraan taraf hidup ekonomi petani.
“Sehingga masyarakat tidak perlu lagi membeli pupuk untuk mendukung produksi hasil pertanian yang maksimal ,” sebutnya.
Kades berharapa dengan adanya program pembuatan pupuk dari limbah lahan dan rumput ini dapat mengurangi masyarakat yang membakar limbah lahan dan rumput.
” Dengan adanya pelatihan ini, sehingga masyarakat memahami akan kerugian dari akibat kebakaran lahan dan atau hutan serta dampak pada kesehatan maupun lingkungan hidup, bila limbah lahan dibakar begitu saja,”pungkasnya.(dul)