MUARABULIAN, RADARDESA.CO – Upaya keseriusan untuk mengedepankan terhadap peningkatan kwalitas Sumber Daya Manusia dibidang Pendidikan, terutama terkait program Beasiswa bagi generasi Batanghari untuk melanjutkan studi sekolahnya ke perguruan tinggi.
Dan itu banyak berbagai kalangan tokoh mahasiswa dan tokoh muda di Batanghari menilai, bahwa program itu belumlah terwujud dengan baik.
“Pada dasarnya, kami dikalangan mahasiswa asli Batanghari, sudah sejak lama masalah ketidak adanya kepedulian Pemkab Batanghari atas program beasiswa ini menjadi buah bibir, dan kami tidak heran lagi hal itu tapi miris saja ini kok terjadi di Batanghari” kata Wahyuni media ini.
Wahyuni juga mengatakan, menjadinya buah bibir dikalangan teman-teman mahasiswa Batanghari yang berkuliah diberbagai perguruan tinggi di Kota Jambi dan Batanghari itu, kadang-kadang timbul rasa malu juga jika didengar dari teman-teman kuliah dari berbagai Kabupaten lainya.
“Ya bang, kadang-kadang, kami dari Batanghari nih, malu juga kalau didengar oleh teman-teman kuliah dari Kabupaten lain, untuk ngobrol soal beasiswa dari Pemda Kabupaten ini, seperti teman dari Kabupaten Bungo, tahun 2017 saja mereka mendapatkan program beasiswa dari Pemda ada sekitar ratusan orang mahasiswa yang mendapatkanya, belum lagi seperti Tebo, Sarolangun, Tanjabtim dan kabupaten lain, Pak Bupatinya respect untuk soal ini” terang Wahyuni lagi.
Ditempat terpisah, Anggun salah satu Mahasiswi Batanghari yang kini sedang mengikuti kulihnya diperguruan tinggi di Batanghari, dirinya mengatakan, bahwa sampai saat ini program Beasiswa dari Pemda Batanghari dibawah kepemimpinan Bupati Is Syahirsah memang tidak ada.
“Setahu kami, kayaknya memang tidak ada, entahlah kalau Pemda Batanghari melakukan realisasi program Beasiswa bagi kalangan mahasiswa Batanghari ini secara diam-diam, yang jelas kalau secara transparan ya memang tidak ada beasiswa itu” kata Anggun.
Namun lebih jauhlnya Anggun ketika ditanya, apakah tidak adanya bentuk kepedulian Pemda Batanghari atas kebijakan program Beasiswa bagi mahasiswa Batanghari itu merupakan sebuah kegagalan Pemda Batanghari untuk meningkatkan SDM dibidang Pendidikan?.
Anggun menjawab, bahwa wujud peningkatan SDM dibidang kependidikan itu bukan hanya sekedar peningkatan sarana dan prasarana saja, kebijakan yang berbentuk stimulus itu juga sangat diperlukan.
“Dinilai gagal saya belum bisa meriset ya, tapi mendekati kegagalan, saya pikir iya, soalnya upaya peningkatan kwalitas SDM pendidikan itu bukan hanya sekedar dari peningkatan sapras saja, bentuk peransang atau bentuk kebijakan stimulus itu, juga sangat diperlukan” terangnya lagi.
Berbeda halnya dengan Wahyuni, dirinya mengatakan, bahwa bentuk kepedulian datau upaya peningkatan kwalitas SDM dibidang pendidikan memang belum optimal, jangankan soal adanya kebijakan program beasiswa, soal infrastruktur yang ada kaitanya dengan pendidikan saja, pemda Batanghari yang dipimpin Bapak Bupati Syahirsah itu dianggap masih banyak yang belum terlaksana.
“Boro-boro ngomongin soal program Beasiswa, untuk soal infrastruktur saja, Pemda Batanghari kurang becus, lah contohnya saja di Kecamatan Pemayung, kalau datang hujan, pagi-paginya besok anak-anak disana mau berangkat kesekolah, harus berjuang melewati jalan kubang berlumpur, itu fakta pak” ungkap Wahyuni. (odg).