Assalamualaikum Gus, saya ingin bertanya,?
Bagaimana hukumnya ketika suami istri melakukan hubungan badan di malam bulan Ramadhan tapi mereka mandi wajibnya siang hari pas bangun tidur apakah sah puasanya atau tidak?
Terimakasih Gus, mohon jawabannya
Bahrul – Kualatungkal
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jawaban.
Wassalamu’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Penanya yang budiman, Ketika Ramadan tiba, umat Islam yang sudah berumur, berakal sehat, dan tidak memiliki halangan, diwajibkan untuk berpuasa. Sejak fajar terbit hingga matahari terbenam, seorang muslim dilarang melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, termasuk hubungan badan. Namun, ketika malam, hubungan suami-istri dapat dilakukan selama Ramadan.
Permasalahan akan muncul, ketika suami-istri tersebut tidak langsung mandi junub setelah berhubungan, kemudian terbangun menjelang azan subuh atau setelah fajar, sehingga tidak sempat membersihkan diri dari hadas besarnya itu. Dalam hal ini, puasa orang tersebut tetap sah.
Boleh mandinya setelah fajar sebagaimana hadits nabi.
Hadis riwayat Aisyah dan Ummi Salamah
عَنْ عَائِشَةَ وَ أُمِّ سَلَمَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ))أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُصْبِحُ جُنُبًا مِنْ جِمَاعٍ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُوْمُ)) مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Namun di dalam kitab Fathul Mu’in disunnahkan mandinya itu sebelum fajar. Hal ini untuk menghindari masuknya air semisal kuping atau dubur.
وسن غسل عن نحو جنابة قبل فجر لئلا يصل الماء الى باطن نحو أذنه أو دبره
Dan keluar dari khilafnya hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah berdasarkan dalam kitab (Busyra al-Karim bisyarh Masail al-Ta’lim) (halaman. 565),
ويسن له الاغتسال إن كان عليه الاغتسال من جنابة أوغيرها قبل الصبح ليؤدي الصوم على طهارة، ومن ثم ندب المبادرة بالغسل نهارا وليلا، ولئلا يصل الماء جوفه من نحو أذنه ودبره، و من ثم ندب غسل هذه المواضع قبل الفجر إن لم يتهيأ له الغسل الكامل قبله، تخفيفا للحدث، وخروجه من خلاف أبي هريرة رضي الله عنه القائل بوجوبه، لخبر الصحيحين: من أصبح جنبا……فلا صوم له”
Wa Allahu A’lam bis Shawab.