KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO– Kebutuhan listrik untuk 70 ribu pelanggan di Tanjabbar saat ini mencapai 23 MW. Secara terperinci, 12 MW untuk wilayah ilir dan sisanya 11 MW di wilayah ulu.
Saat ini, terjadi kerusakan mesin nomor tiga di PLTMG Purwodadi dengan kapasitas 8 MW, sementara untuk mengatasi kerusakan mesin tersebut pihak PLN mensiasati mengalihkan pasokan wilayah ulu ke PLTG TJP Pematang Lumut, tetapi PLTG TJP Pematang Lumut yang memiliki kapasitas 7,2 MW terjadi black out.
Walhasil, berakibat pada pemadaman bergilir di wilayah ilir dan wilayah ulu.
Manager PLN ULP Kualatungkal, Lukman Hakim saat dikonfirmasi mengatakan pemadaman saat ini akibat kerusakan mesin di PLTMG Purwodadi, lanjut Lukman, berdampak pada sistem pembangkit di PLTG Pematang Lumut.
“Ya selama gangguan di Purwodadi, kita suplai dari PLTG TJP Pematang Lumut untuk meminimalisir pemadaman. Namun, mesin di PLTG TJP ikut mengalami gangguan, sering black out, sehingga pemadaman juga terjadi di wilayah ilir,” katanya.
Dengan adanya kerusakan mesin di dua pembangkit saat ini (Purwodadi dan Pematang Lumut), kata Lukman, maka suplai listrik di Tanjabbar mengalami defisit.
“Posisi sekarang sedang defisit, akibat gangguan mesin baik di PLTMG Purwodadi maupun TJP Pematang Lumut. Untuk surat terkait kerusakan mesin di TJP segera menyusul, sudah kami minta,” jelasnya.
Lanjutnya, akibat kerusakan mesin nomor tiga di PLTMG Purwodadi, pemadaman bergilir dilakukan di lima kecamatan di wilayah ulu. Manager PLN Rayon Kualatungkal.
“Pemadaman bergilir dilakukan sekitar dua jam (khusus feeder PLTMG Purwodadi),”ungkapnya. (dul).