KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – 3 Desa dari 114 desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) merampungkan tugas Pendataan Desa berbasis SDGs Desa (Sustainable Development Goals Desa). 3 Desa ini kan melaksanakan pengesahan dalam Musdessus (Musyawarah Desa Khusus) untuk kemudian dilakukan penetapan dalam Berita Acara yang ditandatangani oleh pihak-pihak terkait pada Senin (31/05/2021) besok.
Ketua Pokja Relawan Pendataan SDGs Desa Semau Masyuni yang sekaligus Sekretaris Desa Semau mengungkapkan, bahwa upaya perampungan tugas pendataan SDGs ini bisa sukses sebelum tenggang waktu yang ditentukan yakni 31 Mei, tak lain merupakan buah dari semangat, komitmen, dan kerjasama antar anggota Pokja yang ada.
Lanjutnya, Pokja Relawan Desa di Desa Semau ini berhasil memecahkan telur, sebab menjadi yang pertama merampungkan tugas pendataan, mengungguli desa lainnya di Kabupaten Tanjabbar.
“Sebenarnya kita bisa sukses dalam menyelesaikan tugas itu kiatnya sederhana, yakni kompak dan guyub. Jika itu kita lakukan, maka teman-teman Pokja yang lain turut bersemangat untuk kunjungan ke rumah-rumah warga guna melakukan wawancara sesuai dengan formulir pendataan SDGs dari Kemendesa. Itu saja sih kiatnya,” ujar Masyuni kepada radardesa.co kemarin.
Namun demikian pihaknya mengeluhkan aplikasi yang belum kembali tidak dapat diakses, sehingga belum 100 persen di upload dalam aplikasi SDGs dari Kementerian Desa tersebut.
” Cuman Kami belum bisa pastikan apakah sudah ter uplaod semua, karena kami sebagai admin belum bisa login ke SDGs kemendes,karena adanya gangguan tekhnis, padahal jadwal kita Senin besok akan kita musdesuskan,”ujarnya.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Kades Semau, Sopian Kahfi menilai, bahwa kinerja Pokja Relawan Pendataan SDGs ini sangat baik dan patut diapresiasi.
Hal itu ia rasakan dari kesungguhan yang sudah dilakukan oleh Pokja relawan selama bertugas.
“Pokja relawan itu tidak ada honornya, hanya penganti transport saja, namun kesungguhannya dalam melakukan kunjungan ke warga layak di apreasiasi, dan kami akan menjadikan Data SDGs ini sebagai sumber awal atau dasar dalam mengambil kebijakan perencanaan pembangunan desa untuk tahun-tahun yang akan datang,” terang Kades yang masih lajang ini.
Sopian juga menambahkan, bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Pokja relawan ini sangat bermanfaat.
“Saya ini Kades, tapi juga diwawancarai guna menjaga validitas dan akurasi dari SDGs ini, maka kami sungguh-sungguh berterima kasih atas kinerja Pokja Relawan ini,” tambahnya.
Sementara itu, hal yang sama dikatakan Sekretaris Pokja Relawan Pendataan SDGs Desa Bram Itam Kanan Zubaduzzaman mengatakan jika pendataan SDGs deda Bram Itam Kanan telah selesai dirampungkan dan akan disahkan dalam musyawarah desa khusus Senin mendatang.
” Sudah selesai tugas pendataannya, namun aplikasi tidak dapat diakses,”ujarnya kepada radardesa.co.
Sementara itu, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa P3Md Kemendes PDTT Kabupaten Tanjabbar Eko Waskito mengatakan jika di Kabupaten Tanjung Jabung Barat saat ini sudah ada 3 desa yang berhasil merampungkan pendataan SDGs yakni Deda Semau, Bram Itam Kanan dan Mandala Jaya.
” Saat ini sudah ada 3 desa yang sudah rampungkan Pendataan Sdgs yakni Desa Semau, Bramitam Kanan dan Mandala Jaya,”ujarnya kepada radardesa.co Minggu (30/05/2021).
Dikatakannya, 3 desa tersebut akan menggelar Musyawarah Desa Khusus penetapan hasil pendataan SDGs Senin besok.
” Senin besok, 3 desa tersebut akan menggelar Musdesus,” ujarnya.
Lanjut Bucek (sapaan akrabnya,red) dari 13 Kecamatan di Kabupaten Tanjabbar ada sebanyak 4 desa yang saat ini belum memenuhi target pendataan yakni Kecamatan Tebing Tinggi, Batang Asam, Renah Mendaluh dan Senyerang.
” 4 Kecamatan yang saat ini masih ada pokjanya belum terbentuk, seperti Tebing Tinggi kendalanya karena tidak ada Pendamping Desa nya, Senyerang masih 4 desa yang belum bentuk pokjanya,”ungkapnya.(*).