JAKARTA,RADARDESA.CO – Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Anwar Sanusi menjelaskan soal distribusi bantuan langsung tunai (BLT) dari Dana Desa. Dia mengatakan dalam mendata penerima manfaat pihaknya sudah menerjunkan relawan langsung ke desa-desa, bahkan dimulai dari tingkat Rukun Tetangga (RT).
“Semua ini didata oleh relawan desa mulai dari tingkat RT, pokoknya kita lakukan proses bottom up pendataannya,” ungkap Anwar dalam sebuah webinar, Rabu (10/6/2020).
Dia menjelaskan bahwa penerima manfaat BLT Dana Desa adalah masyarakat yang membutuhkan dan belum mendapatkan bantuan sosial apapun. Pasalnya, akibat virus Corona banyak warga desa menjadi orang miskin baru karena kehilangan mata pencaharian.
Maka dari itu, Dana Desa akan fokus diberikan kepada masyarakat yang belum mendapatkan bantuan sosial apapun. Khususnya pada masyarakat desa yang kehilangan pekerjaan dan pendapatan.
“Jadi dari DTKS ini ada orang miskin dari awal tercatat, tapi kan banyak juga orang miskin baru yang mata pencaharian mereka nggak ada. Jumlahnya ini nggak sedikit, sehingga akhirnya beberapa Pemda lakukan koordinasi bagaimana program ini tidak sampai duplikasi,” ungkap Anwar.
Dia mengatakan, prosesnya relawan desa yang merupakan warga sekitar akan mendata orang-orang yang membutuhkan. Kemudian sebelum dibawa ke tingkat Kabupaten/Kota hingga ke Pusat, data-data mengenai warga desa yang butuh BLT ini akan diverifikasi dan divalidasi dalam badan musyawarah desa.
Kemudian, data itu akan dibawa ke Pusat Data Kemensos untuk didata sebagai warga yang kesulitan.
“Sehingga proses BLT ini setelah didata di RT oleh relawan desa. Setelah didata, dibawa lah ke musyawarah desa khusus untuk lakukan verivali (verifikasi dan validasi), kemudian diberikan manfaat. Kemudian dia harus dilaporkan ke Pusdatin Kemensos,” jelas Anwar.
Artikel ini sudah tayang di detik.com dengan Judul Ini Pendataan Panjang BLT Dana Desa Dimulai dari Tingkat RT