KUALATUNGKAL,RADARDESA.CO – Ditengah pandemi Virus Covid-19 yang terjadi saat ini, setidaknya pemerintah Kabupaten Tanjab Barat mengumumkan 17 paket pekerjaan jembatan di Kecamatan Seberang Kota dan Seberang Sungai Pengabuan dengan nilai pagu bervariasi, mulai dari Rp. 3 Milyar hingga mencapai 7 Miliyar, sehingga totalnya sekitar Rp. 87,05 Milyar.
Jumlah tersebut, belum termasuk dengan pembangunan lainnya, seperti pembangunan gedung banggar baru senilai Rp. 10,1 Milyar, terus jalan merlung sebesar Rp. 11,1 Milyar, pembangunan peningkatan skala kawasan Seberang Kota sebesar Rp. 4 Milyar, belum termasuk pembangunan ratusan milyar lainnya yang saat ini masih dalam tahapan proses.
Ironinya lagi, ada rekanan yang diduga monopoli pekerjaan di Pemkab Tanjab Barat, hal tersebut memang sudah biasa, karena rekanan tersebut main dibelakang layar, mereka hanya pinjam pakai perusahaan orang lain agar kedoknya tidak terbongkar.
[irp]
Seperti yang dilakukan seorang pengusaha bernama Penghai dari 17 paket pekerjaan yang ada, saat ini ada 4 jembatan di Desa Harapan Jaya yang ia kerjakan. Anehnya, selain porsinya terbanyak lokasi pekerjaan jembatan berdekatan, seperti ada dugaan pengaturan dan kongkalikong dengan pihak Dinas PUPR yang memberikan kontrak pekerjaan.
Dari data yang radardesa.co himpun dari 17 paket proyek jembatan, ada 4 jembatan yang dikerjakan Penghai dan lokasinya menumpuk di satu desa yaitu Desa Harapan Jaya. 4 paket pekerjaan proyek jembatan tersebut yakni di Parit Itur senilai Rp.5,5 milyar, di Parit Yusuf Rp.6,8 milyar, di Parit Gabis Rp.7,7 milyar dan di Parit Bakung Rp.4,5 milyar dengan nilai keseluruhan Rp.24,8 milyar.
Selain adanya dugaan kongkalikong dengan Dinas PUPR Tanjabbar, juga disejumlah tempat lokasi pekerjaannya ditemukan kejanggalan.
Seperti lokasi pekerjaan jembatan di Parit Itur, pekarjaan tersebut sama sekali tanpa di awasi oleh Konsultan Pengawas yang bertanggungjawab penuh dilokasi pekerjaan, kuat dugaan Konsultan Pengawas hanya hadir saat survey lokasi untuk bekerja saja, selain sejumlah kerjaannya yang dikeluhkan warga.
Menurut salah seorang warga RT.05 Parit Itur Bain,mengeluhkan jembatan darurat yang kondisinya tidak memperhatikan keselamatan pengguna.