JAKARTA,RADARDESA.CO – Dalam sebuah sesi talk show bertajuk ‘Temu Kenali Budaya Desaku’ di salah satu TV swasta, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar mengungkapkan strategi pemerintah membangun desa lewat pendekatan budaya. Hal itu telah dituangkan dalam draf SDGs Desa.
Dalam SDGs tersebut, terdapat 18 poin tujuan pembangunan desa. Salah satu poin yang krusial menurut Abdul Halim, yakni pembentukan kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif.
“Kebijakan ini dituangkan dalam buku yang kita sebut SDGs Desa yang merupakan pembumian dari SDGs Global melalui Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs,” ungkap Abdul Halim dalam keterangan tertulis, Jumat (4/12/2020).
Dijelaskan Abdul Halim, kelembagaan desa dinamis dan budaya desa adaptif merupakan tonggak pembangunan desa dengan menjunjung nilai budaya lokal. Pendekatan budaya dinilai mampu membentuk desa yang solid dan maju.
“Disini posisinya soal Budaya. Dengan demikian untuk pembangunan apapun di desa harus bertumpu pada akar budaya masyarakat setempat karena semua hal yang dibangun dengan basis budaya pasti akan miliki ketahanan yang luar biasa, akan miliki tangkal yang bagus,” sambung Abdul Halim.
Sebagai contoh dari pemanfaatan budaya dalam pembangunan desa, yakni penyelesaian masalah sosial dengan pendekatan budaya. Permasalahan bisa diselesaikan tanpa harus masuk ke ranah hukum. Contoh lainnya, yaitu budaya gotong royong yang akan bermanfaat banyak bagi kemajuan desa jika diperkuat kembali.
“Bahkan permasalahan hukum yang sumir di desa tidak pernah dilakukan pendekatan hukum tapi pendekatan budaya dan diselesaikan oleh Mbah Lurah karena punyai kharisma,” imbuh Abdul Halim.(ega/ega)
sumber : news.detik.com